Jumat, 30 November 2012

ETODE PENAFSIRAN AL-QUR'AN



Metode Penafsiran Al Quran
1. Metode klasik biasanya menggunakan tiga cara, yaitu:
a. Metode tafsi bil ma’tsur atau birriwayah, yaitu tafsir yang menafsirkan al- Quran berdasarkan nash-nash baik dengan ayat-ayat al-Qur’an sendiri dengan Hadist Nabi, dengan aqwal shahabat, maupun dengan aqwal para tabi’in.
b. Metode tafsir bil-Ra’yi atau bil Diroyah, yaitu menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an yang berdasarkan pada ijtihad para mufassirinnya dengan mempergunakan logika (akal) dan menjadikan akal fikiran sebagai pendekatan utamanya
c. Metode tafsir bil-Isyarah, yaitu tafsir Sufi yang didasarkan pada tasawuf amaly (praktis) yaitu mentakwilkan al-Qur’an berdasarkan isyarat-isyarat tersirat (samar) yang tampak oleh sufi dalam suluknya. PadaUmumnya tafsir ini dapat dipertemukan dengan lahir ayat dan tidakmenyalahi ketentuan ketentuan bahasa.
2. Metode Tafsir Modern, yaitu:
a. Metode tafsir tahlily ( analitis) yaitu tafsir yang berusaha menerangkan arti ayat-ayat al-Qur’an dari berbagai seginya berdasarkan aturan-aturan urutan ayat atau surat dari mushaf dengan menonjolkan kandungan lafaznya, sebab-sebab turunnya, hadist yang berhubungan dengannya serta pendapat para mufassirin itu sendiri.
b. Metode tafsir ijmaly ( global ) yaitu tafsir yang penafsirannya terhadap al-Qur’an berdasarkan urutan-urutan ayat secara ayat per-ayat, dengan suatu uraian yang ringkas tetapi jelas dan dengan bahasa yang sederhana sehingga dapat dikonsumsi baik oleh masyarakat awam maupun intlektual.
c. Metode tafsir Muqorin (perbandingan), yaitu tafsir berupa penafsiran sekelompok ayat-ayat yang berbicara dalam suatu masalah dengan cara membandingkan antara ayat dengan ayat, antara ayat dengan hadits, baik dari segi isi maupun redaksi atau antara pendapat-pendapat ulama tafsir dengan menonjolkan segi-segi perbedaan tertentu dari objek yang dibandingkan.
d. Metode tafsir Maudhu’iy (thematik) yaitu tafsir yang berusaha mencari jawaban al-Qur’an tentang suatu masalah dengan jalan menghimpunayat-ayat yang berkaitan dengannya, lalu menganalisanya lewat ilmu-ilmu Bantu yang relevan dengan masalah yang dibahas untuk kemudian melahirkan konsep yang utuh dari al-Qur’an tentang masalah tersebut.
e. Metode tafsir Kontektual yaitu menafsirkan al-Qur’an berdasarkan latar belakang sejarah, sosiologis, budaya adat istiadat dan pranata-pranata yang berlaku dan berkembang dimasyarakat Arab sebelum dan selama turunnya al-Qur’an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar