Metode Penafsiran Al Quran
1. Metode klasik biasanya menggunakan
tiga cara, yaitu:
a. Metode
tafsi bil ma’tsur atau birriwayah, yaitu
tafsir yang menafsirkan al- Quran berdasarkan nash-nash baik dengan ayat-ayat
al-Qur’an sendiri dengan Hadist Nabi, dengan aqwal shahabat, maupun dengan
aqwal para tabi’in.
b. Metode
tafsir bil-Ra’yi atau bil Diroyah, yaitu
menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an yang berdasarkan pada ijtihad para
mufassirinnya dengan mempergunakan logika (akal) dan menjadikan akal fikiran
sebagai pendekatan utamanya
c. Metode
tafsir bil-Isyarah, yaitu tafsir Sufi yang
didasarkan pada tasawuf amaly (praktis) yaitu mentakwilkan al-Qur’an
berdasarkan isyarat-isyarat tersirat (samar) yang tampak oleh sufi dalam
suluknya. PadaUmumnya tafsir ini dapat dipertemukan dengan lahir ayat dan
tidakmenyalahi ketentuan ketentuan bahasa.
2. Metode Tafsir Modern, yaitu:
a. Metode
tafsir tahlily ( analitis) yaitu tafsir yang
berusaha menerangkan arti ayat-ayat al-Qur’an dari berbagai seginya berdasarkan
aturan-aturan urutan ayat atau surat dari mushaf dengan menonjolkan kandungan
lafaznya, sebab-sebab turunnya, hadist yang berhubungan dengannya serta
pendapat para mufassirin itu sendiri.
b. Metode
tafsir ijmaly ( global ) yaitu tafsir yang
penafsirannya terhadap al-Qur’an berdasarkan urutan-urutan ayat secara ayat
per-ayat, dengan suatu uraian yang ringkas tetapi jelas dan dengan bahasa yang
sederhana sehingga dapat dikonsumsi baik oleh masyarakat awam maupun
intlektual.
c. Metode
tafsir Muqorin (perbandingan), yaitu tafsir
berupa penafsiran sekelompok ayat-ayat yang berbicara dalam suatu masalah
dengan cara membandingkan antara ayat dengan ayat, antara ayat dengan hadits,
baik dari segi isi maupun redaksi atau antara pendapat-pendapat ulama tafsir
dengan menonjolkan segi-segi perbedaan tertentu dari objek yang dibandingkan.
d. Metode
tafsir Maudhu’iy (thematik) yaitu tafsir yang
berusaha mencari jawaban al-Qur’an tentang suatu masalah dengan jalan
menghimpunayat-ayat yang berkaitan dengannya, lalu menganalisanya lewat ilmu-ilmu
Bantu yang relevan dengan masalah yang dibahas untuk kemudian melahirkan konsep
yang utuh dari al-Qur’an tentang masalah tersebut.
e. Metode tafsir Kontektual yaitu menafsirkan al-Qur’an berdasarkan latar belakang sejarah,
sosiologis, budaya adat istiadat dan pranata-pranata yang berlaku dan
berkembang dimasyarakat Arab sebelum dan selama turunnya al-Qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar