RESUME BUKU
PSIKOLOGI REMAJA
Resume Ini
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu
: Drs. Ichsan, M.Pd.
Disusun Oleh :
Nur Rochman
11410056
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN
KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
IDENTITAS BUKU
peresume : nur rochman
JUDUL :
PSIKOLOGI REMAJA
PENGARANG : Drs
Andi Mapriare
PENERBIT : Usaha
Nasional, Surabaya
TAHUN
TERBIT : 1982
TEBAL BUKU : 198 Halaman.
Bab I (Remaja)
“Remaja” mengandung aneka kesan dan makna, ada yang mengartikan
kelompok yang sering menyusahkan orang tua, biasa saja, dan ada juga arti
remaja adalah kelompok minoritas yang mempunyai warna kehidupan sendiri yang
sukar dijamah orang lain, tapi arti yang paling cocok adalah remaja merupakan
kelompok yang bertanggung jawab terhadap bangsa dimasa yang akan datang.
Dari
sejumalah makna diatas mungkin makna yang terakhir yang paling berkesan yakni
sebagai penerus bangsa dimasa yang akan datang, dan untuk mencapai itu maka
perlu adanya pengembangan dan usaha-usaha yakni dengan pendidikan,bimbingan,
dan juga pembinaan agar kelompok ini dapat mencapai cita-cita yang mulia.
Bab
II (Rentangan Usia Remaja Dan Ciri-Ciri Remaja)
Seseorang dapat
dikatan remaja apabila sudah mencapai rentang umur tertentu, secara umum
terdapat bermacam-macam pendapat mengenai rentangan umur para remaja, dan dari
banyak pendapat itu dapat ditarik kesimpulan yakni :
Remaja :
laki-laki 13ð22
tahun
Perempuan 12ð21 tahun
Jika di bagi
atas remaja awal dan akhir maka pembagiannya adalah :
A. Remaja awal : laki-laki 13ð18 tahun
Perempuan 12ð17 tahun
B. Remaja akhir : laki-laki 18ð22 tahun
Perempuan 17ð21 tahun
Dan masa sebalum usia ini adalah masa
pubertas atau masa pra remaja, pubertas berbeda dengan remaj walaupun bertumpang
tindih dengan remaja awal, karena antara pubertas, remaja awal, dan remaja
akhir juga mempunyai ciri yang berbeda satu sama lain, yakni :
1. Ciri-ciri pubertas
a. Ciri seks primer : pubertas bagi
prempuan ditandai dengan adanya haid pertama atau “menarce”, dan bagi laki-laki
adalah ditandai dengan “mimpi polusi/mimpi basa” atau “nocturnal emmissions”.
b. Seks sekunder : pada prempuan yakni
pinggul yang semakin membulat, buah dada yang semakin menonjol dan tumbuhnya
bulu di daerah tubuh tertentu, dan juga berubahnya suara dari kekanakan menjadi
merdu. Sedangkan bagi pria yakni : otot-otot semakin terbentuk, dan juga
tumbuhnya bulu-bulu di sekitar tubuh tertentu, dan juga berubah suara yatu nada
pecah.
c. Sikap dan Perilaku pubertas juga sering
berubah-ubah, yang paling menonjol adalahtidak tenang dan tidak menentu.
2. Ciri-ciri remaja awal.
a. Ketidakstabilan perasaan dan emosi.
b. Organ-organ seks mulai matang.
c. Kemampuan mental dan berpikir mulai
sempurna, sehingga sering menolak hal-hal yang tidak masuk akal.
d. Statusnya sulit ditentukan bahkan
membingungkan, karena kadang menjadi kekanak-kanakan, kadang menjadi besar.
e. Mulai timbulnya banyak masalah yang
harus dihadapi.
3. Ciri-ciri remaja akhir.
a. Perasaan dan emosi mulai stabil dan
meningkat.
b. Citra diri, sikap dan pandangan mulai
lebih realitas.
c. Dalam menghadapi berbagai masalah mulai
lebih matang.
d. Perasaan mulai lebih tenang.
Perlu
di garis bawahi bahwa ciri-ciri diatas adalah ciri-ciri remaja pada umumnya.
Bab
III (Pertumbuhan Dan Perkembangan Remaja Awal)
Fase
remaja awal mengalami pertumbuhan dan perkembangan Antara pertumbuhan dan
perkembangan sama tapi berbeda, dan kesimpulannya adalah:
1. Baik pertumbuhan maupun perkembangan,
keduanya bekerja dalam suatu proses perubahan aspek pisik dan psikis individu.
2. Keduanya saling bertumpang tindih.
3. Pertumbuhan lebih condong pada fisik
tapi perkembangan condong pada aspek psikis.
A. Pertumbuhan dan perkembangan fisik
(jasmani) remaja awal.
Secara umum terjadi pertumbuhan dan
perkembangan pada remaja awal (12/13ð17/18 tahun)
yang seperti ciri-ciri diatas, baik remaja pria maupun wanita, dalam masa ini
pertumbuhan lebih kearah memanjang kebanding kearah melebar.
Dan pada masa ini sering pula terjadi
ketidakseimbangan pertumbuhan sehingga mereka mengalami ketidak seimbangan dan
ketidakharmonisan bentuk badan, senhingga timbulah kekhawatiran.
Hal-hal yang dikhawatirkan adalah bentuk
badan yang terlalu gemuk, terlalu kurus, jangkung, kurang tampan/cantik,
jrawatan dll.
B. Pertumbuhan kelenjar0kelenjar seks dan
perkembangan seksual remaja awal.
Berbeda dengan pertumbuhan diatas yang
hanya berbicara pada pertumbuhan diluar, tapi dalam hal ini pertumbuhan
kelenjar-kelenjar seks (gonada)
Pada remaja merupakan pertumbuhan
intergal yang menyeluruh yang terdapat di dalam, dan merupakan akar dari
pertumbuhan fisik luar. Perkembangan perilaku seksual merupakan akibat langsung
dari pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks, merupakan hal yang lumrah yang dialami
remaja awal.
Perkembangan perilaku seksualyang lebih
menonjol pada remaja awal diantaranya adalah onani/manstrubasi. Perlu diketahui
oleh pendidik dan pembimbing bahwa anggapan kuno yang mengatakan bahwa perilaku
diatas dapat menyebabkan kelainan adalah keliru, karena menurut penelitian
baru-baru ini, manstrubasi/onani tidak berpengaruh pada perkembangan si remaja,
hanya saja pengaruhnya pada minat belajar dan sekolah siremaja.
C. Pertumbuhan otak dan perkembangan
kemampuan pikir remaja awal.
Pertumbuhan otak dan perkembangan
kemampuan berpikir manusia cukup banyak di teliti oleh para ahli, salah satunya
adalah Jean piaget, menurutnya ada empat periode perkembangan pikir yaitu
: periode sense motorik (0-2 tahun), periode
pra-oprasional (2-7 tahun), periode operasional kongkret (7-11 tahun), dan
periode formal (11-14 tahun), dalam periode formal ini seseorang lebih berpikir
secara sistematis dan mencakup logika yang kompleks. Dalam hal ini siremaja
dapat menerima dan mengolah informasi abstrak dari lingkungannya, sehingga
siremaja dapat menilai benar dan salah.
Seirama dengan perkembangan otak
siremaja sering menanyakan tentang mengapanya sesuatu, sehingga banyak orang
tua maupun pendidik yang mengatakan bahwa sirema “0tidak sopan”, “suka
melawan”. Akan tetapi sisi positif dari perkembangan tersebut yang perlu
digaris bawahi adalah si remaja dapat berpikir secara rasional yang tentu
berpengaruh pada penerinmaan materi di sekolahnya.
D. Perkembangan sikap, perasaan(emosi)
remaja awal.
Sikap remaja awal yang berkembang saat
ini dan yang paling menonjol adalah sikap sosial, lebih lebih sikap sosial yang
berhubungan ddengan teman sebayanya antara lain sikap solider (senasip
seperjuangan). Remaja berusaha bersikap sesuai dengan norma-norma dan
menyesuaikan diri (conform) dengan kelompoknya. Walaupun sering terjadi
pertentangan antara siremaja dengan orang tua akibat perbedaan nilai (value).
Hal itu dijalani karena perasaan yang paling ditakuti siremaja adalah dikucilkan
dan terisolir dari kelompoknya.karena rasa sedih remaja timbul apabila ia di
ejek oleh teman sebayanya apalagi yang berbeda jenis, dan perasaan gembira
timbul apabila ia diberi pujian oleh teman seabayanya.
Bentuk emosi yang paling nampak pada
remaja awal adalah marah, bahagia, malu, takut, cemburu DLL, sehubung dengan
itu maka remaja awal dalam bentuk pencapaian ketenangan maka mereka biasanya
menghilangkan unek-uneknya dengan bercurhat dengan teman baiknya ataupun dengan
buku harianya.
E. Perkembangan minat/cita-cita remaja
awal.
Minat adalah campuran antara perasaan,
harapan, pendirian, prasangka dan rasa takut yang mengarah pada seseorang
kepada piliiha tertentu. Beberapa bentuk minat remaja awal berubah pada masa
kanak-kanak yang mempunyai minat yang kuat akan sesuatu berubah menjadi lemah. Bentuk-bentuk minat
remaja awal sangat beragam bentuknya dan
yang paling menonjol adalah :
1. Minat pribadi dan sosial merupakan
kelompok minat yang paling kuat dan yang paling dominan, karena adanya
kesadaran bahwa lingkungan sosial menilainya dari apa yang dimilikinya, entah
itu berujud ekonomi, kecerdasa, ketampanan dll.
2. Minat terhadap rekreasi atau wekend pada
remaja awal sangatlah kuat akan tetapi ada beberapa remaja yang selektif dalam
dalam minat ini, karena adanya faktor-faktor tertentu.
3. Minat terhadap sekolah pada minat ini
ada kecenderungan dipaksa atau di pengaruhi oleh orang tua, sehingga pada minat
ini seseorang ada kecenderungan diarahkan oleh orang tua walaupun ada penolakan
oleh remaja karena kurang sregnya dengan mereka.
F. Perkembangan pribadi, sosial dan moral
remaja awal.
Pribadi diartikan sebagai organisme yang
dinamis dalam sistem pisik dan pisikis, yang menentukan keunikan seseorang.
Secara umum kepribadian terbentuk dari dua faktor yakni faktor dari dalam yang
meliputi bawaan yang melekat dan citra diri. Sedangkan faktor dari luar
dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya.
Kepribadiaan seseorang tumbuh selaras
dengan perkembangan segala aspek (biologis, sosiologis dan psikologis). Remaja
dengan citra dirinya menilai dirinya dan lingkungan sekitarnya, biasanya remaja
putri seringkali menilai diri lebih rendah sedangkan remaja pria menilai diri
lebih tinggi.
Moral adalah standart yang muncul dari
agama dan lingkungan sosial siremaja, akan tetapi remaja mempertentangkan hal
itu, menurut mereka sesuatu yang dianggap benar adalah kesesuaian antara ideal
dengan praktek, antara apa yang seharusnya dilakukan dengan apa yang nampak
baginya.
Terhadap situasi sosial dan moral,
remaja awal sering mengadakan hubungan atau ikut serta dalam proses yang
bekerja didalamnya walaupun itu salah misalnya dalam hal nyontek kecenderungan
remaj akan mengikuti karena takutnya akan dianggap sebagai cemen, walau dalam
hati kecil sering adanya penolakan.
Akibat dari masalah diatas maka remaja
dituntut untuk melakukan penyesuaian sosial masyarakat disamping dengan
penyesuaian dengan teman sebayanya yang sedang dialaminya.
BAB IV (Pertumbuhan Dan
Perkembangan Remaja Akhir).
Pada
umumnya kehidupan remaja akhir kurang mendapat perhatian dari para psikolog
tentang kehidupanya dari pada remaja muda (pubertas). Hal itu dikarenakan
sulitnya atau kurang jelasnya garis pemisah antara remaja awal dengan reaja
akhir, dan juga karena kehidupan remaja akhir hanya kelanjutan dari kehidupan
remaja awal.
A. Lanjutan pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan tentu tidak
hanya berhenti di remaja awal dan pertumbuhan tersebut pun berlanjut ke remaja
akhir akan tetapi pertumbuhanya tidak sepesat remaja awal, sebab pada fase ini
hanyalah kelanjutan dan penyempurnaan untuk menjadi dewasa.
B. Pertumbuhan dan perkembangan fisik
remaja akhir.
Seperti diatas bahwa pertumbuhan remaja
akhir tidak sepesat dengan remaja awal karena pada masa ini hanyalah sebatas
penyempurnaan untuk menjadi dewasa dan pada fase ini pertumbuhannya lebih
cenderung ke melebar dibanding ke atas.
Dan pada masa ini remaja cenderung lebih
merasa sakit terbebani dengan apa tugas-tugas yang dihadapinya yang merupakan
pelarian atas sikap ketidak mampuannya. Kaitanya dengan citra diri pada fase
ini banyajk remaja cenderung puas dan menerima dengan apa yang ada pada dirinya
walaupun tak sedikit yang mengeluh atas dirinya, sehingga para pembimbing dan
pendidik perlu mengarahkannya.
C. Pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks dan
perkembangan seksual remaja.
Perkembangan perilaku seks remaja akhir,
merupakan akibat langsung dari matangnya kelnjar-kelenjar seks si remaja. Dan
kelenjar-kelenjar seks akan terus tumbuh hingga berakhirnya prosduksi hormon.
Gonads yang tetap bekerja bukan saja berpengaruh pada pertumbuhan penyempurnaan
tubuh tapi juga berpengaruh pada kehidupan psikis, moral dan sosial remaja.
Kehidupan psikis yang mendapat perhatian
ekstra adalah minat remaja pada lawan jenis, selain itu juga berhubungan dengan
citra diri adalah adanya batasan intensiitas kencan dengan lawan jenis yang
tergantung pada penilaian tentang dirinya. Para remaja yang mendapat penilaian
tinggi maka intensitasnya akan lebih sering berbeda dengan remaja yang mendapat
penilaian rendah biasanya mereka mengganti kencan tersebut dengan olahraga
maupun belajar.
D. Pertumbuhan otak dan perkembangan
kemampuan pikir remaja akhir.
Pada fase ini pertumbuhan otak siremaja
tidak begitu pesat dan biasanya si remaja mampu mencapai berpikir formal
“operasi formal” yang biasanya dialami oleh sbagian pemuda, ciri dari berpikir
ini adalah : mampu berpikir secara abstrak, mampu menyusun hipotesis, berpikir
logis kombinatorial dan lain-lain.
Ada sebagian pendapat bahwa IQ tidak
dapat ditingkatkan walaupun IQ perkembanganya dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalaha:
a. Bertambahnya informasi yang ia dapat.
b. Banyaknya intensitas pengalaman dan
latihan-latihan tentang pemecahan masalah.
c. Adnya kebebasan berfkir. DLL.
Maka
dari itu pada fase ini seakan-akan IQ seseorang sudah mentok dan mandek.
E. Perkembangan dan pertumbuhan sikap,
perasaan/emosi remaja akhir.
Sudah disepakati oleh para ahlui bahwa
sikap dan perasaan remaja akhir sudah mulai stabil, hal ini berarti suka atau
tidak suka senang atau tidak di dasarkan oleh pemikiran si remaja, kehidupan
perasaan remaja akhir umumnya juga lebih tenang walaupun tidak disangkal juga
sering terjadi bentrok dengan para orang tua, yang mana bentrok tersebut
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar remaja yang sering disebut dengan kenakalan
remaja
Salah satu sikap remaja akhir yang
paling menonjol adalah kecenderungan tertutupnya kepada otrang tua persoalan yang sedang dihadapinya yang disebabkan mereka merasa ingin menjadi
independen dan tak mau diganggu. Sikap atau pandangan hidup remaja pada umumnya
belum dimiliki oleh remaja awl dan baru muncul pada remaja akhir dan ini
merupakan perbedaan remaja yang paling mencolok.
F. Perkembangan minat/cita-cita remaja
akhir.
Beberaqpa minat remaja akhir adalah
minat terhadap lawan jenis, rekreasi, dan pesta serta minat-minat terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Minat terhadap lawan jenis remaja akhir adalah suatu
kebenaran bahwa merekatelah terpaut hatinya pada lawan jenis sehingga
merekaterikat oleh tali cinta yang erat.
Minat terhadap rekreasi dan pesta erat
kaitanya dengan dengan minat lawan jenis karena minat ini merupakan forum
pertemuan dengan lawan jenis. Sedangkan minat terhadap pendidikan dan pekerjaan
pada dasarnya mereka telah mantap dengan pilihanny, terutama dalam peersoalan
masa remaja akhir, yang merupakan kehidupan yang selaras dengan fase-fase
perkembangan Ginzeberg dan Associates.
G. Perkembangan pribadi,sosial dan moral
remaja akhir
Masa remaja adalah masa dimana seseorang
mempersiapkan diri kepada masa dewasa.keadaan pribadi,sosial dan moral remaja
akhir berada pada posisis yang kritis. Dalam masa ini remaja akan mempunyai
kepribadian tersendiri yang akan menjadi pegangan atau falsafah hidupnya.
Hal-hal yang berpengaruh terhadap
pembentukan remaja akhir adalah :
1. Penampakan tentang dirinya yang meliputi
fisik dan psikis.
2. Nama atau panggilan seseorang.
3. Pakaian dan perhiasan karena dua hal
tersebut merupakan standart nilai tentang citra dirinya dilingkungan sosialnya.
4. Teman-teman sebaya atau geng nya.
Selain itu hal-hal penting dalam
perkembangan kepribadian dan moral remaja akhir yang perlu mendapat perhatian
ekstra dari pembimbing adalah :
1. Masa kepribadian remaja akhir merupakan
masa yang kritis jadi perlunya pembimbingan ekstra karena kepribadian seseorang
banyak bergantung pada masa ini.
2. Harus adanya penerimaan dan penghargaan
pada remaja akhir karena dengan hal tersebut citra diri remaja akan lebih
mantab sehingga ia akan lebih berparisipasi di lingkungan sosialnya.
3. Moral dan tingkah laku yang over dapat
diredam dengan usaha pengenalan diri dan citra diri yang stabil.
BAB V (Tugas-Tugas Perkembangan
Remaja Dan Pelaksanaanya)
Hal yang diharapkan dimiliki oleh remaja
adalah mempersiapkan diri untuk memasuki alam kehidupan dewasa. Dan agar dapat
memiliki keutuhan hidup yang seluas luasnya maka setiap remaja memiliki
tuntutan yang berasal dari sosial, religius, serta nilai-nilai dan norma yang
berlaku di dalam suatu tatanan kehidupan.
Dengan latar belakang tuntutan maka
remaja memikul beban tugas yang diharapkan didalamnya, harapan tersebut disebut
tugas-tugas perkembangan, lha makna dari tugas-tugas perkembangan adalah
petunjuk-petunjuk yang memungkinkan seseorang mengerti dan memahami apa yang
diharapkan oleh masyarakat dan lingkungan pada seseorang pada usia-usia
tertentu.
A. Tugas-tugas perkembangan manusia.
Menurut Havighurst tugas-tugas
perkembangan manusiadirangkum sebagai berikut :
1. Tugas perkembangan pada masa bayi dan
kanak-kanak awal.
·
Belajar
berjalan.
·
Belajar makan
padat.
·
Belajar
mengendalikan buang air kecil dan besar
·
Belajar
memperoleh keseimbangan pisiologis, DLL.
2. Tugas-tugas perkembangan kanak-kanak
akhir.
·
Belajar tentang
ketrampilan fisik.
·
Belajar bergaul
dan bermain.
·
Belajar membaca
dan menulis, DLL.
3. Tugas-tugas perkembangan dalam masa
remaja.
·
Menerima keadaan
fisiknya, dan menerima peranannya.
·
Menjalin
hubungan baru dengan teman sebaya.
·
Memperoleh
kebebasan secara emosional.
·
Mengembangkan
konsep ketrampilan dan intelektual.
·
Menyusun
nilai-nilai kata hati sesuai gambaran dunia, DLL.
4. Tugas-tugas perkembangan dalam masa
dewasa awal.
·
Memilih teman
bergaul (sebagai calon suami/istri).
·
Belajar hidup
bersama dengan suami/istri.
·
Mengelola rumah
tangga.
·
Belajar mengasuh
anak, DLL.
5. Tugas-tugas perkembangan dalam masa
setengah baya.
·
Memperoleh
tanggung jawab.
·
Menetapkan dan
memelihara suatu standar kehidupan.
·
Menyesuaikan
diri dengan kehidupan orang lanjut usia, DLL.
6. Tugas-tugas perkembangan dalam masa tua.
·
Menyesuaikan
diri dengan keadaan berkurangnya kekuatan fisik.
·
Menyesuaikan
diri dengan masa pensiun, DLL>
Tugas-tugas perkembangan yang
dikemukakan havighurst sangatlah komplit.
B. Tugas-tugas perkembangan remaja pada
umumnya.
Tugas-tugas
perkembangan remaja pada umnya dibagi sebagai berikut :
a. Menerima keadaan jasmani.
b. Memperoleh hubungan baru yang lebih
matang dengan teman sebaya antara dua lawan jenis.
c. Menerima keadaan sesuai dengan jenis
kelaminya.
d. Memperoleh kebebasan emosional dari
orang tuanya.
e. Memperoleh hak untuk mandiri.
f. Mendapatkan perangkat hidup dan
fasilitas hidup.
Jika di pahami maka ciri diatas
merupakan Tugas-tugas perkembangan remaja awal dan remaja akhir menuju dewasa
awal.
C. Tugas-tugas perkembangan remaja awal.
Setelah dikemukakan tugas remaja umum
maka sekarang kita akan belajar mengenai tugas remaja awal yakni:
a. Memiliki kemampuan mengontrol diri
sendiri seperti orang dewasa.
b. Memperoleh kebebasan.
c. Bergaul dengan teman lawan jenis.
d. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan
baru.
e. Memiliki citra diri yang realitas.
D. Pelaksanaan Tugas-tugas perkembangan
remaja.
Secara umum pelaksanaan tugas-tugas
perkembangan remaja mencakup tiga hal penting :
1. Kelancaran pelaksanaan tugas-tugas
perkembangan.
Dalam hal ii haruslah mencakup tiga hal
yakni : adanya kematangan pisikis yang setiap individu, adanya nilai-nilai yang
berlaku dan adanya kemauan diri. Dengan bekerjanya tiga hal tersebut secara
bersamaan maka secara terpaksa remaja haerus melakukan tugas-tugas perkembangan
sesuai usia dan dimana ia berada.
Kesuksesan pelaksanaan tugas-tugas
perkembangan remaja akan membawa kesuksesan di kemudian hari begitu pula
sebaliknya kegagalan tugas-tugas perkembangan remaja akan menjadi momok. Namun
walaupun mereka yang mengalami kegagalan dalam melaksanakan tugas-tugas
perkembangan remaja, tidak tertutup pintu untuk menjadi bahagia dikemudian hari
asalkan ia mau belajar.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kelancaran pelaksanaan tugas-tugas perkembangan.
Dalam pelaksanaan tugas-tugas
perkembangan remaja satu diantara dua kemungkinan dapat terjadi, dan itu semua
dipengaruhi oleh faktor :
a. Pertumbuhan fisik remaja.
b. Perkembangan pisikis remaja.
c. Kedudukan/ urutan anak.
d. Kesempatan bagi rema untuk belajar
tugas-tugas perkembangan remaja.
e. Motivasi pada seseorang.
f. Kelancaran tugas-tugas perkembangan
remaja.
3. Variasi dalam tugas-tugas perkembangan
remaja.
Variasi dalam pelaksanaan tugas-tugas
perkembangan remaja akanmenjadi penting, karena dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk menafsirkan pelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja. Dengan
adanya bahan pertimbangan akan menimbulkan kehati-hatian seorang pendidik,
sehinggan tidak cepat-cepat menilai dan menentukan keadaan remaja.
E. tugas-tugas perkembangan remaja dan
pelaksanaannya dalam strata kelas sosial.
Para ahli sepakat ada tiga tingkatan
kelas sosial yakni upper class (kelas atas), midle class (kelas tengah), dan
lowwer class (kelas bawah). Faktor untuk menentukan kelas tersebut adalah
ekonomi, pangkat, tingkah laku, DLL.banyak penelitian bahwa tingkatan kelas
juga mempengaruhi cara berpikir anak.
Khusus tugas-tugas perkembangan remaja
juga nampak bahwa pengaruhnya sangat kuat, yang tidak jauh dari pengaruh cara
berpikir dan bertingkah laku seseorang. Seseorang yang berada di kelas atas
akan berbeda kelakuan dan cara pandang dengan seseorang yang beradaa di kelas
bawah dan tengah.
BAB VI (Kebutuhan-Kebutuhan Khas
Remaja)
Manusia mempunyai banyak sekali
kebutuhan yang mendorongnya untuk berbuat dan bertingkah laku. Dalam sebuah
teori yang dilahirkan dari perpaduan psikologis, sosiologis dan antropologi
terlihat jelas peranan kebutuhan manusia jika dilihat dari sifatnya maka akan
terlihat kebutuhan untuk mendekatkan diri dengan orang lain dan ada kebutuhan
menghindar dari orang lain. Dalam proses pemenuhan kebutuhan, terpenuhinya atau
tidak sangat berpengaruh pada kesehatan mental yang dimilikkinya.
A. Kebutuhan sebagai penentu pola perilaku.
Kebutuhan merupakan suatu doronganuntuk
menimbulkan tingkah laku, anggapan dasarnya ialah bahwa tingkah laku individu
selalu diarahkan pada peenuhan kebutuhan tertentu yang merupakan hasil dari
proses belajar. Hukum belajar pada intinya terdapatdua yaitu, :
1. Jika suatu tindakan berhasil maka
sesorang akan mengulanginya.
2. Jika suatu tindakan gagal dan
menimbulkan frustasi maka akan di tinggalkannya kegiatan tersebut.
Atas dasar hukum diatas dapat dirumuskan
bahwa pada dasarnya suatu individu akan bertingkah laku yang termotivasi dua
kebutuhnan yang saling berkaitan yakni kebutuhan diterima dan kebutuhan
ditolak.
Dalam tindakan indivuidu terdapat lima
pola dan ciri-ciri tingkah laku yang khas yakni :
1. Tingkah laku agar diterima oleh orang
lain yang berciri-ciri :
·
Selalu menjadi
pusat perhatian.
·
Suka sombong.
·
Suka berdusta,
DLL.
2. Suatu tingkah laku yang teraerah agar
mendapat penerimaan dan terhindar dari penolakan oarang laing, yang
berciri-ciri :
·
Suka banyak
bicara.
·
Disiplin yang
berlebihan.
·
Sok cerdik, DLL.
3. Tingkah laku yang terarah agar terhindar
dari penolakan orang lain, yang mempunyai ciri-ciri :
·
Pemalu.
·
Penyendiri.
·
Sukar membuat
keputusan, DLL.
4.
Tingkah laku
untuk memperoleh kepuasan atas kebutuhan agresif yang bebarengan dengan
penerimaan serta menghindari penolakan orang lain, dengan ciri-ciri :
·
Seka mendebat.
·
Suka mengeluh.
·
Tidak merasa
ketenangan, DLL.
5. Tingkah laku yang hanya memenuhi kebutuuhan
agresif semata, yakni dengan ciri-ciri :
·
Pemerkosa.
·
Sadis.
·
Sangat pemarah,
DLL.
B. Kebutuhan remaja secara umum.
Secara umum terdapat kebutuhan-kebutuhan
remaja yakni :
1. Kebutuhan Pengembangan ketrampilan untuk
bekerja.
2. Kebutuhan untuk mengerti hak-hak dan
kwajiban warga negara.
3. Kebutuhan mengetahui arti penting
keluarga.
4. Kebutuhan cara memperoleh dan
menggunakan barang.
5. Kebutuhan untuk mengerti arti ilmu
pengetahuan dan pengaruhnya.
6. Kebutuhan untuk berkembang dan
memelihara fisik, DLL.
C. Kebutuhan remaja yang bersangkutan
dengan kesehatan mental di sekolah.
Didalam sekolah remaja juga mempunyai
Kebutuhan yang harus dipenuhi karena berpengaruh pada mental peserta didik
yakni, :
1. Penyesuaian dengan teman sebaya
2. Penyesuaian dengan guru.
3. Ketentuan dan kejelasan tujuan-tujuan
belajar.
4. Rasa harga diri.
5. Mengerti dan memahami diri sendiri, DLL.
D. Kebutuhan- Kebutuhan khas remaja
(kesimpulan dan pentingnya pemenuhan kebutuhan).
Kebutuhan remaja secara umum sama saja
dengan kebutuhan manusia pada umumnya.para ahli sepakat tentang adanya
kebutuhan yang khas dari remaja yang meliputi, kebutuhan pribadi, pisiologis
dan sosiologis seorang remaja. Sangatlah penting untuk memenuhi kkebutuhan
tersebut karena jika kebutuhan tersebut terpenuhi maka akan mendatangkan
keseimbangan, dn jika tidak maka akan mendatangkan frustasi pada seseorang.
BAB VII (Penyesuaian-Penyesuaian
Pribadi Dan Sosial Remaja, Dalam Kelompok Teman Sebaya.)
Yang terpenting dari pergaulan adalah
seorang remaja memperoleh pengaruh yang kuat dari teman sebaya, agatr remaja
tersebut dapat menyesuaikan tingkah lakuagar dapat diterima di anggota teman
sebayanya.
A. Kelompok-kelompok teman sebaya sebagai
wadah penyesuaian pribadi dan sosial remaja.
Para pisikolog sepakat terdapat
kelompok-kelompok yang terbentuk pada masa remaja yakni :
1. Kelompok “chums” (sahabat karib)
kelompok ini mempunyai ikatan persahabatan yang sangat kuat yang biasanya hanya
terdiri dari 2-3 remaja.
2. Kelompok “cliquers” (kelompok sahabat) merupakan
kelompok remaja yang mempunyai minat dan kemauan-kemauan yang relatif sama.
3. Kelompok “crowd” (kelompok banyak
remaja) kelompok ini terdiri dari banyak remaja sehingga ikatan emosi antar
anggota agak renggang.
4. Kelompok yang diorganisir kelompok yang
sengaja dibentuk dan diorganisir oleh orang dewasa dalam lembaga-lembaga
tertentu.
5. Kelompok “gangs” kelompok yang terbentuk
dengan sendirinya yang merupakan pelarian dari ke-4 kelompok diatas.
B. Persahabatan remaja dalam kelompok.
Bersahabat merupakan ciri khas dan sifat
interaksi remaja dalam kelompoknya, dan dalam bersahabat maka seseorang
dituntut agar dapat menyesuaikan diri dengan teman yang lain. Bagi remaja yang
bersekolah pada umumnya tidak terpatok sahabat dalam kelasnya akan tetapi
seseorang yang mempunyai minat, tiingkah laku dan nilai-nilai yang hampir mirip
yang dijadikan sahabatbnya.
Manfaat penting dari adanya persahabatan
remaja ini adalah mereka dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.
C. Pemimpin dan kepemimpinan remaja.
Dalam sebuah kelompok maka ada pemimpin
dan dalam remaja pun juga begitu, akan tetapi pada remaja pemimpin ada dengan
sendirinya dengan keputusan para kelompok ataupun karena seseorang tersebut
mempunyai greget yang berbeda.
D. Pengaruh kuat teman sebaya VS
penyesuaian diri remaja.
Dalam suatu kelompok remaja, antara
remaja satu dengan yang lain mempunyai jalinan ikatan yang kuat, dan dari
kenyattan tersebut maka dapat dimengerti bahwa hal-hal yang bersangkutan dengan
tingkah laku, minat bahkan sikap remaja sangat dipengaruhi oleh teman
sebayanya, disamping adanya pengaruh dari orang tua walaupun itu tidak agak
kuat., sehingga sering terjadi konflik dan pertentangan antara remaja dengan
orang tua.
E. Penerimaan dan penolakan teman sebaya
remaja.
Dalam suatu kelompok teman-teman sebaya
adanya suatu kejadian yang pasti ada yakni adanya anggota yang diterima dan
juga di tolak oleh suatu kelompok remaja, hal-hal yang menjadikan remaja
ditolak ataupun diterima adalah sebagai berikut :
1. Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang
remaja diterima :
·
Penampilan.
·
Kemampuan pikir.
·
Sikap dan sifat.
·
Pribadi, DLL.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang
remaja ditolak adalah karena siremaja tidak mempunyai kriteria seperti diatas,
ataupun tidak adanya kesesuaian dengan anggota yang lain.
Akibat dari adanya penolakan dan
penerimaan adalah yang paling besar mempengaruhi pikiran, sikap dan perasaan
remaja, jika siremaja diterima maka siremaja akan merasa bahagia dan merasa
dibutuhkan oleh orang lain. Sebaliknya jika mereka ditolak akan menimbulkan
frustrasi yang berlebihan, dan dapat menyebabkan siremaja bertingkah laku luar
biasa, akibat dari pelarian kelompok tadi.
BAB VIII (Kebahagiaan
Remaja Vs Remaja Bermasalah)
Keadaan
remaja yang bahagia dan remaja yang bermasalah merupakan dua titik ekstrim yang
bertolak belakang dalam setia pertumbuhan dan perkembangan dalam masa remaja.
A. Hal kebahagiaan remaja.
Kebahagiaan pada masa remaja dapat
dilgolongkan sebagai berikut :
1. Kebahagiaan sesaat : yakni kebahagiaan
remaja dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.
2. Kebahagiaan taraf menengah : kebahagiaan
ini adalah kebahagiaan apa yang dimiliki individu yang merupakan akibat dari
apakah ia diterima atau ditolak oleh kelompoknya.
3. Kebahagiaan taraf yang relatif tetap
(konstan) : kebahagiaan remaja yang merupakan hasil dari proses pertumbuhan dan
perkembangandalam masa remaja, yakni pertumbuhan yang prima.
B. Remaja bermasalah.
Remaja yang bermasalah adalah sebagai
akibat dari tidak tercapainya kebahagiaan remaja yang merupakan dampak tidak
diterimanya ia dalam suatu anggota kelompok. Dalam remaja bermasalah juga ada
tingkatan-tingkatanya yakni :
1. Tingkah laku bermasalah wajar : yakni
tingkah laku remaja yang masih dalam batas dan masih dapat ditolelir karena
tidak merugikan diri dan masyarakat sekitarnya.
2. Tingkah laku taraf menengah (“danger
signal”) : tingkah laku remaja yang menunjukan tanda-tanda mengarah adanya penyimpangan dan dapat
merugikan diri dan masyarakat sekitarnya.
3. Tingkah laku bermasalah taraf kuat :
yakni tingkah laku yang timbul dari rasa tidak enak akibat dari dorongan yang
saling bertentangan dalam diri manusia, dan dapat membahayakan dirinya dan
masyarakat.
Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan
dan juga tingkah laku remaja diatas merupakan hal-hal yang terjadi pada remaja
pada umumnya, jadi tidak menutup kemungkinan adnya remaja yang tidak seperti di
jelaskan diatas.
Assalmualaikum, saya ingin meminta izin untuk meminta resumenya , semoga bermanfaat yaa Syukron pak
BalasHapus