Jumat, 30 November 2012



RESUME BUKU
PSIKOLOGI REMAJA
Resume Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu : Drs. Ichsan, M.Pd.







Disusun Oleh :
Nur Rochman
11410056


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012

IDENTITAS BUKU
peresume     : nur rochman
JUDUL                    : PSIKOLOGI REMAJA
PENGARANG        : Drs Andi Mapriare
PENERBIT             : Usaha Nasional, Surabaya 
TAHUN TERBIT   : 1982
TEBAL BUKU        : 198 Halaman.

Bab I (Remaja)
“Remaja” mengandung aneka kesan dan makna, ada yang mengartikan kelompok yang sering menyusahkan orang tua, biasa saja, dan ada juga arti remaja adalah kelompok minoritas yang mempunyai warna kehidupan sendiri yang sukar dijamah orang lain, tapi arti yang paling cocok adalah remaja merupakan kelompok yang bertanggung jawab terhadap bangsa dimasa yang akan datang.
Dari sejumalah makna diatas mungkin makna yang terakhir yang paling berkesan yakni sebagai penerus bangsa dimasa yang akan datang, dan untuk mencapai itu maka perlu adanya pengembangan dan usaha-usaha yakni dengan pendidikan,bimbingan, dan juga pembinaan agar kelompok ini dapat mencapai cita-cita yang mulia.
Bab II (Rentangan Usia Remaja Dan Ciri-Ciri Remaja)
Seseorang dapat dikatan remaja apabila sudah mencapai rentang umur tertentu, secara umum terdapat bermacam-macam pendapat mengenai rentangan umur para remaja, dan dari banyak pendapat itu dapat ditarik kesimpulan yakni :
Remaja : laki-laki      13ð22 tahun
               Perempuan  12ð21 tahun
Jika di bagi atas remaja awal dan akhir maka pembagiannya adalah :
A.    Remaja awal : laki-laki          13ð18 tahun
                        Perempuan     12ð17 tahun
B.     Remaja akhir : laki-laki         18ð22 tahun
                        Perempuan     17ð21 tahun
Dan masa sebalum usia ini adalah masa pubertas atau masa pra remaja, pubertas berbeda dengan remaj walaupun bertumpang tindih dengan remaja awal, karena antara pubertas, remaja awal, dan remaja akhir juga mempunyai ciri yang berbeda satu sama lain, yakni :
1.      Ciri-ciri pubertas
a.       Ciri seks primer : pubertas bagi prempuan ditandai dengan adanya haid pertama atau “menarce”, dan bagi laki-laki adalah ditandai dengan “mimpi polusi/mimpi basa” atau “nocturnal emmissions”.
b.      Seks sekunder : pada prempuan yakni pinggul yang semakin membulat, buah dada yang semakin menonjol dan tumbuhnya bulu di daerah tubuh tertentu, dan juga berubahnya suara dari kekanakan menjadi merdu. Sedangkan bagi pria yakni : otot-otot semakin terbentuk, dan juga tumbuhnya bulu-bulu di sekitar tubuh tertentu, dan juga berubah suara yatu nada pecah.
c.       Sikap dan Perilaku pubertas juga sering berubah-ubah, yang paling menonjol adalahtidak tenang dan tidak menentu.
2.      Ciri-ciri remaja awal.
a.       Ketidakstabilan perasaan dan emosi.
b.      Organ-organ seks mulai matang.
c.       Kemampuan mental dan berpikir mulai sempurna, sehingga sering menolak hal-hal yang tidak masuk akal.
d.      Statusnya sulit ditentukan bahkan membingungkan, karena kadang menjadi kekanak-kanakan, kadang menjadi besar.
e.       Mulai timbulnya banyak masalah yang harus dihadapi.
3.      Ciri-ciri remaja akhir.
a.       Perasaan dan emosi mulai stabil dan meningkat.
b.      Citra diri, sikap dan pandangan mulai lebih realitas.
c.       Dalam menghadapi berbagai masalah mulai lebih matang.
d.      Perasaan mulai lebih tenang.
Perlu di garis bawahi bahwa ciri-ciri diatas adalah ciri-ciri remaja pada umumnya.
Bab III (Pertumbuhan Dan Perkembangan Remaja Awal)
Fase remaja awal mengalami pertumbuhan dan perkembangan Antara pertumbuhan dan perkembangan sama tapi berbeda, dan kesimpulannya adalah:
1.      Baik pertumbuhan maupun perkembangan, keduanya bekerja dalam suatu proses perubahan aspek pisik dan psikis individu.
2.      Keduanya saling bertumpang tindih.
3.      Pertumbuhan lebih condong pada fisik tapi perkembangan condong pada aspek psikis.
A.     Pertumbuhan dan perkembangan fisik (jasmani) remaja awal.
Secara umum terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada remaja awal (12/13ð17/18 tahun) yang seperti ciri-ciri diatas, baik remaja pria maupun wanita, dalam masa ini pertumbuhan lebih kearah memanjang kebanding kearah melebar.
Dan pada masa ini sering pula terjadi ketidakseimbangan pertumbuhan sehingga mereka mengalami ketidak seimbangan dan ketidakharmonisan bentuk badan, senhingga timbulah kekhawatiran.
Hal-hal yang dikhawatirkan adalah bentuk badan yang terlalu gemuk, terlalu kurus, jangkung, kurang tampan/cantik, jrawatan dll.
B.     Pertumbuhan kelenjar0kelenjar seks dan perkembangan seksual remaja awal.
Berbeda dengan pertumbuhan diatas yang hanya berbicara pada pertumbuhan diluar, tapi dalam hal ini pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks (gonada)
Pada remaja merupakan pertumbuhan intergal yang menyeluruh yang terdapat di dalam, dan merupakan akar dari pertumbuhan fisik luar. Perkembangan perilaku seksual merupakan akibat langsung dari pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks, merupakan hal yang lumrah yang dialami remaja awal.
Perkembangan perilaku seksualyang lebih menonjol pada remaja awal diantaranya adalah onani/manstrubasi. Perlu diketahui oleh pendidik dan pembimbing bahwa anggapan kuno yang mengatakan bahwa perilaku diatas dapat menyebabkan kelainan adalah keliru, karena menurut penelitian baru-baru ini, manstrubasi/onani tidak berpengaruh pada perkembangan si remaja, hanya saja pengaruhnya pada minat belajar dan sekolah siremaja.
C.     Pertumbuhan otak dan perkembangan kemampuan pikir remaja awal.
Pertumbuhan otak dan perkembangan kemampuan berpikir manusia cukup banyak di teliti oleh para ahli, salah satunya adalah Jean piaget, menurutnya ada empat periode perkembangan pikir yaitu :  periode sense motorik (0-2 tahun), periode pra-oprasional (2-7 tahun), periode operasional kongkret (7-11 tahun), dan periode formal (11-14 tahun), dalam periode formal ini seseorang lebih berpikir secara sistematis dan mencakup logika yang kompleks. Dalam hal ini siremaja dapat menerima dan mengolah informasi abstrak dari lingkungannya, sehingga siremaja dapat menilai benar dan salah.
Seirama dengan perkembangan otak siremaja sering menanyakan tentang mengapanya sesuatu, sehingga banyak orang tua maupun pendidik yang mengatakan bahwa sirema “0tidak sopan”, “suka melawan”. Akan tetapi sisi positif dari perkembangan tersebut yang perlu digaris bawahi adalah si remaja dapat berpikir secara rasional yang tentu berpengaruh pada penerinmaan materi di sekolahnya.
D.  Perkembangan sikap, perasaan(emosi) remaja awal.
Sikap remaja awal yang berkembang saat ini dan yang paling menonjol adalah sikap sosial, lebih lebih sikap sosial yang berhubungan ddengan teman sebayanya antara lain sikap solider (senasip seperjuangan). Remaja berusaha bersikap sesuai dengan norma-norma dan menyesuaikan diri (conform) dengan kelompoknya. Walaupun sering terjadi pertentangan antara siremaja dengan orang tua akibat perbedaan nilai (value). Hal itu dijalani karena perasaan yang paling ditakuti siremaja adalah dikucilkan dan terisolir dari kelompoknya.karena rasa sedih remaja timbul apabila ia di ejek oleh teman sebayanya apalagi yang berbeda jenis, dan perasaan gembira timbul apabila ia diberi pujian oleh teman seabayanya.
Bentuk emosi yang paling nampak pada remaja awal adalah marah, bahagia, malu, takut, cemburu DLL, sehubung dengan itu maka remaja awal dalam bentuk pencapaian ketenangan maka mereka biasanya menghilangkan unek-uneknya dengan bercurhat dengan teman baiknya ataupun dengan buku harianya.
E.     Perkembangan minat/cita-cita remaja awal.
Minat adalah campuran antara perasaan, harapan, pendirian, prasangka dan rasa takut yang mengarah pada seseorang kepada piliiha tertentu. Beberapa bentuk minat remaja awal berubah pada masa kanak-kanak yang mempunyai minat yang kuat akan sesuatu  berubah menjadi lemah. Bentuk-bentuk minat remaja awal sangat beragam bentuknya  dan yang paling menonjol adalah :
1.      Minat pribadi dan sosial merupakan kelompok minat yang paling kuat dan yang paling dominan, karena adanya kesadaran bahwa lingkungan sosial menilainya dari apa yang dimilikinya, entah itu berujud ekonomi, kecerdasa, ketampanan dll.
2.      Minat terhadap rekreasi atau wekend pada remaja awal sangatlah kuat akan tetapi ada beberapa remaja yang selektif dalam dalam minat ini, karena adanya faktor-faktor tertentu.
3.      Minat terhadap sekolah pada minat ini ada kecenderungan dipaksa atau di pengaruhi oleh orang tua, sehingga pada minat ini seseorang ada kecenderungan diarahkan oleh orang tua walaupun ada penolakan oleh remaja karena kurang sregnya dengan mereka.
F.     Perkembangan pribadi, sosial dan moral remaja awal.
Pribadi diartikan sebagai organisme yang dinamis dalam sistem pisik dan pisikis, yang menentukan keunikan seseorang. Secara umum kepribadian terbentuk dari dua faktor yakni faktor dari dalam yang meliputi bawaan yang melekat dan citra diri. Sedangkan faktor dari luar dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya.
Kepribadiaan seseorang tumbuh selaras dengan perkembangan segala aspek (biologis, sosiologis dan psikologis). Remaja dengan citra dirinya menilai dirinya dan lingkungan sekitarnya, biasanya remaja putri seringkali menilai diri lebih rendah sedangkan remaja pria menilai diri lebih tinggi.
Moral adalah standart yang muncul dari agama dan lingkungan sosial siremaja, akan tetapi remaja mempertentangkan hal itu, menurut mereka sesuatu yang dianggap benar adalah kesesuaian antara ideal dengan praktek, antara apa yang seharusnya dilakukan dengan apa yang nampak baginya.
Terhadap situasi sosial dan moral, remaja awal sering mengadakan hubungan atau ikut serta dalam proses yang bekerja didalamnya walaupun itu salah misalnya dalam hal nyontek kecenderungan remaj akan mengikuti karena takutnya akan dianggap sebagai cemen, walau dalam hati kecil sering adanya penolakan.
Akibat dari masalah diatas maka remaja dituntut untuk melakukan penyesuaian sosial masyarakat disamping dengan penyesuaian dengan teman sebayanya yang sedang dialaminya.
BAB IV (Pertumbuhan Dan Perkembangan Remaja Akhir).
Pada umumnya kehidupan remaja akhir kurang mendapat perhatian dari para psikolog tentang kehidupanya dari pada remaja muda (pubertas). Hal itu dikarenakan sulitnya atau kurang jelasnya garis pemisah antara remaja awal dengan reaja akhir, dan juga karena kehidupan remaja akhir hanya kelanjutan dari kehidupan remaja awal.
A.     Lanjutan pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan tentu tidak hanya berhenti di remaja awal dan pertumbuhan tersebut pun berlanjut ke remaja akhir akan tetapi pertumbuhanya tidak sepesat remaja awal, sebab pada fase ini hanyalah kelanjutan dan penyempurnaan untuk menjadi dewasa.
B.  Pertumbuhan dan perkembangan fisik remaja akhir.
Seperti diatas bahwa pertumbuhan remaja akhir tidak sepesat dengan remaja awal karena pada masa ini hanyalah sebatas penyempurnaan untuk menjadi dewasa dan pada fase ini pertumbuhannya lebih cenderung ke melebar dibanding ke atas.
Dan pada masa ini remaja cenderung lebih merasa sakit terbebani dengan apa tugas-tugas yang dihadapinya yang merupakan pelarian atas sikap ketidak mampuannya. Kaitanya dengan citra diri pada fase ini banyajk remaja cenderung puas dan menerima dengan apa yang ada pada dirinya walaupun tak sedikit yang mengeluh atas dirinya, sehingga para pembimbing dan pendidik perlu mengarahkannya.
C.  Pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks dan perkembangan seksual remaja.
Perkembangan perilaku seks remaja akhir, merupakan akibat langsung dari matangnya kelnjar-kelenjar seks si remaja. Dan kelenjar-kelenjar seks akan terus tumbuh hingga berakhirnya prosduksi hormon. Gonads yang tetap bekerja bukan saja berpengaruh pada pertumbuhan penyempurnaan tubuh tapi juga berpengaruh pada kehidupan psikis, moral dan sosial remaja.
Kehidupan psikis yang mendapat perhatian ekstra adalah minat remaja pada lawan jenis, selain itu juga berhubungan dengan citra diri adalah adanya batasan intensiitas kencan dengan lawan jenis yang tergantung pada penilaian tentang dirinya. Para remaja yang mendapat penilaian tinggi maka intensitasnya akan lebih sering berbeda dengan remaja yang mendapat penilaian rendah biasanya mereka mengganti kencan tersebut dengan olahraga maupun belajar.
D.  Pertumbuhan otak dan perkembangan kemampuan pikir remaja akhir.
Pada fase ini pertumbuhan otak siremaja tidak begitu pesat dan biasanya si remaja mampu mencapai berpikir formal “operasi formal” yang biasanya dialami oleh sbagian pemuda, ciri dari berpikir ini adalah : mampu berpikir secara abstrak, mampu menyusun hipotesis, berpikir logis kombinatorial dan lain-lain.
Ada sebagian pendapat bahwa IQ tidak dapat ditingkatkan walaupun IQ perkembanganya dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalaha:
a.       Bertambahnya informasi yang ia dapat.
b.      Banyaknya intensitas pengalaman dan latihan-latihan tentang pemecahan masalah.
c.       Adnya kebebasan berfkir. DLL.
Maka dari itu pada fase ini seakan-akan IQ seseorang sudah mentok dan mandek.
E.     Perkembangan dan pertumbuhan sikap, perasaan/emosi remaja akhir.
Sudah disepakati oleh para ahlui bahwa sikap dan perasaan remaja akhir sudah mulai stabil, hal ini berarti suka atau tidak suka senang atau tidak di dasarkan oleh pemikiran si remaja, kehidupan perasaan remaja akhir umumnya juga lebih tenang walaupun tidak disangkal juga sering terjadi bentrok dengan para orang tua, yang mana bentrok tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sekitar remaja yang sering disebut dengan kenakalan remaja
Salah satu sikap remaja akhir yang paling menonjol adalah kecenderungan tertutupnya kepada otrang tua  persoalan yang sedang dihadapinya  yang disebabkan mereka merasa ingin menjadi independen dan tak mau diganggu. Sikap atau pandangan hidup remaja pada umumnya belum dimiliki oleh remaja awl dan baru muncul pada remaja akhir dan ini merupakan perbedaan remaja yang paling mencolok.
F.     Perkembangan minat/cita-cita remaja akhir.
Beberaqpa minat remaja akhir adalah minat terhadap lawan jenis, rekreasi, dan pesta serta minat-minat terhadap pendidikan dan pekerjaan. Minat terhadap lawan jenis remaja akhir adalah suatu kebenaran bahwa merekatelah terpaut hatinya pada lawan jenis sehingga merekaterikat oleh tali cinta yang erat.
Minat terhadap rekreasi dan pesta erat kaitanya dengan dengan minat lawan jenis karena minat ini merupakan forum pertemuan dengan lawan jenis. Sedangkan minat terhadap pendidikan dan pekerjaan pada dasarnya mereka telah mantap dengan pilihanny, terutama dalam peersoalan masa remaja akhir, yang merupakan kehidupan yang selaras dengan fase-fase perkembangan Ginzeberg dan Associates.
G.    Perkembangan pribadi,sosial dan moral remaja akhir
Masa remaja adalah masa dimana seseorang mempersiapkan diri kepada masa dewasa.keadaan pribadi,sosial dan moral remaja akhir berada pada posisis yang kritis. Dalam masa ini remaja akan mempunyai kepribadian tersendiri yang akan menjadi pegangan atau falsafah hidupnya.
Hal-hal yang berpengaruh terhadap pembentukan remaja akhir adalah :
1.      Penampakan tentang dirinya yang meliputi fisik dan psikis.
2.      Nama atau panggilan seseorang.
3.      Pakaian dan perhiasan karena dua hal tersebut merupakan standart nilai tentang citra dirinya dilingkungan sosialnya.
4.      Teman-teman sebaya atau geng nya.
Selain itu hal-hal penting dalam perkembangan kepribadian dan moral remaja akhir yang perlu mendapat perhatian ekstra dari pembimbing adalah :
1.      Masa kepribadian remaja akhir merupakan masa yang kritis jadi perlunya pembimbingan ekstra karena kepribadian seseorang banyak bergantung pada masa ini.
2.      Harus adanya penerimaan dan penghargaan pada remaja akhir karena dengan hal tersebut citra diri remaja akan lebih mantab sehingga ia akan lebih berparisipasi di lingkungan sosialnya.
3.      Moral dan tingkah laku yang over dapat diredam dengan usaha pengenalan diri dan citra diri yang stabil.
BAB V (Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Dan Pelaksanaanya)
Hal yang diharapkan dimiliki oleh remaja adalah mempersiapkan diri untuk memasuki alam kehidupan dewasa. Dan agar dapat memiliki keutuhan hidup yang seluas luasnya maka setiap remaja memiliki tuntutan yang berasal dari sosial, religius, serta nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam suatu tatanan kehidupan.
Dengan latar belakang tuntutan maka remaja memikul beban tugas yang diharapkan didalamnya, harapan tersebut disebut tugas-tugas perkembangan, lha makna dari tugas-tugas perkembangan adalah petunjuk-petunjuk yang memungkinkan seseorang mengerti dan memahami apa yang diharapkan oleh masyarakat dan lingkungan pada seseorang pada usia-usia tertentu.
A.     Tugas-tugas perkembangan manusia.
Menurut Havighurst tugas-tugas perkembangan manusiadirangkum sebagai berikut :
1.      Tugas perkembangan pada masa bayi dan kanak-kanak awal.
·         Belajar berjalan.
·         Belajar makan padat.
·         Belajar mengendalikan buang air kecil dan besar
·         Belajar memperoleh keseimbangan pisiologis, DLL.
2.      Tugas-tugas perkembangan kanak-kanak akhir.
·         Belajar tentang ketrampilan fisik.
·         Belajar bergaul dan bermain.
·         Belajar membaca dan menulis, DLL.
3.      Tugas-tugas perkembangan dalam masa remaja.
·         Menerima keadaan fisiknya, dan menerima peranannya.
·         Menjalin hubungan baru dengan teman sebaya.
·         Memperoleh kebebasan secara emosional.
·         Mengembangkan konsep ketrampilan dan intelektual.
·         Menyusun nilai-nilai kata hati sesuai gambaran dunia, DLL.
4.      Tugas-tugas perkembangan dalam masa dewasa awal.
·         Memilih teman bergaul (sebagai calon suami/istri).
·         Belajar hidup bersama dengan suami/istri.
·         Mengelola rumah tangga.
·         Belajar mengasuh anak, DLL.
5.      Tugas-tugas perkembangan dalam masa setengah baya.
·         Memperoleh tanggung jawab.
·         Menetapkan dan memelihara suatu standar kehidupan.
·         Menyesuaikan diri dengan kehidupan orang lanjut usia, DLL.
6.      Tugas-tugas perkembangan dalam masa tua.
·         Menyesuaikan diri dengan keadaan berkurangnya kekuatan fisik.
·         Menyesuaikan diri dengan masa pensiun, DLL>
Tugas-tugas perkembangan yang dikemukakan havighurst sangatlah komplit.
B.     Tugas-tugas perkembangan remaja pada umumnya.
Tugas-tugas perkembangan remaja pada umnya dibagi sebagai berikut :
a.       Menerima keadaan jasmani.
b.      Memperoleh hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya antara dua lawan jenis.
c.       Menerima keadaan sesuai dengan jenis kelaminya.
d.      Memperoleh kebebasan emosional dari orang tuanya.
e.       Memperoleh hak untuk mandiri.
f.       Mendapatkan perangkat hidup dan fasilitas hidup.
Jika di pahami maka ciri diatas merupakan Tugas-tugas perkembangan remaja awal dan remaja akhir menuju dewasa awal.
C.     Tugas-tugas perkembangan remaja awal.
Setelah dikemukakan tugas remaja umum maka sekarang kita akan belajar mengenai tugas remaja awal yakni:
a.       Memiliki kemampuan mengontrol diri sendiri seperti orang dewasa.
b.      Memperoleh kebebasan.
c.       Bergaul dengan teman lawan jenis.
d.      Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru.
e.       Memiliki citra diri yang realitas.
D.    Pelaksanaan Tugas-tugas perkembangan remaja.
Secara umum pelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja mencakup tiga hal penting :
1.      Kelancaran pelaksanaan tugas-tugas perkembangan.
Dalam hal ii haruslah mencakup tiga hal yakni : adanya kematangan pisikis yang setiap individu, adanya nilai-nilai yang berlaku dan adanya kemauan diri. Dengan bekerjanya tiga hal tersebut secara bersamaan maka secara terpaksa remaja haerus melakukan tugas-tugas perkembangan sesuai usia dan dimana ia berada.
Kesuksesan pelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja akan membawa kesuksesan di kemudian hari begitu pula sebaliknya kegagalan tugas-tugas perkembangan remaja akan menjadi momok. Namun walaupun mereka yang mengalami kegagalan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan remaja, tidak tertutup pintu untuk menjadi bahagia dikemudian hari asalkan ia mau belajar.
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran pelaksanaan tugas-tugas perkembangan.
Dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja satu diantara dua kemungkinan dapat terjadi, dan itu semua dipengaruhi oleh faktor :
a.       Pertumbuhan fisik remaja.
b.      Perkembangan pisikis remaja.
c.       Kedudukan/ urutan anak.
d.      Kesempatan bagi rema untuk belajar tugas-tugas perkembangan remaja.
e.       Motivasi pada seseorang.
f.       Kelancaran tugas-tugas perkembangan remaja.
3.      Variasi dalam tugas-tugas perkembangan remaja.
Variasi dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja akanmenjadi penting, karena dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menafsirkan pelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja. Dengan adanya bahan pertimbangan akan menimbulkan kehati-hatian seorang pendidik, sehinggan tidak cepat-cepat menilai dan menentukan keadaan remaja.
E.     tugas-tugas perkembangan remaja dan pelaksanaannya dalam strata kelas sosial.
Para ahli sepakat ada tiga tingkatan kelas sosial yakni upper class (kelas atas), midle class (kelas tengah), dan lowwer class (kelas bawah). Faktor untuk menentukan kelas tersebut adalah ekonomi, pangkat, tingkah laku, DLL.banyak penelitian bahwa tingkatan kelas juga mempengaruhi cara berpikir anak.
Khusus tugas-tugas perkembangan remaja juga nampak bahwa pengaruhnya sangat kuat, yang tidak jauh dari pengaruh cara berpikir dan bertingkah laku seseorang. Seseorang yang berada di kelas atas akan berbeda kelakuan dan cara pandang dengan seseorang yang beradaa di kelas bawah dan tengah.
BAB VI (Kebutuhan-Kebutuhan Khas Remaja)
Manusia mempunyai banyak sekali kebutuhan yang mendorongnya untuk berbuat dan bertingkah laku. Dalam sebuah teori yang dilahirkan dari perpaduan psikologis, sosiologis dan antropologi terlihat jelas peranan kebutuhan manusia jika dilihat dari sifatnya maka akan terlihat kebutuhan untuk mendekatkan diri dengan orang lain dan ada kebutuhan menghindar dari orang lain. Dalam proses pemenuhan kebutuhan, terpenuhinya atau tidak sangat berpengaruh pada kesehatan mental yang dimilikkinya.
A.     Kebutuhan sebagai penentu pola perilaku.
Kebutuhan merupakan suatu doronganuntuk menimbulkan tingkah laku, anggapan dasarnya ialah bahwa tingkah laku individu selalu diarahkan pada peenuhan kebutuhan tertentu yang merupakan hasil dari proses belajar. Hukum belajar pada intinya terdapatdua yaitu, :
1.      Jika suatu tindakan berhasil maka sesorang akan mengulanginya.
2.      Jika suatu tindakan gagal dan menimbulkan frustasi maka akan di tinggalkannya kegiatan tersebut.
Atas dasar hukum diatas dapat dirumuskan bahwa pada dasarnya suatu individu akan bertingkah laku yang termotivasi dua kebutuhnan yang saling berkaitan yakni kebutuhan diterima dan kebutuhan ditolak.
Dalam tindakan indivuidu terdapat lima pola dan ciri-ciri tingkah laku yang khas yakni :
1.      Tingkah laku agar diterima oleh orang lain yang berciri-ciri :
·         Selalu menjadi pusat perhatian.
·         Suka sombong.
·         Suka berdusta, DLL.
2.      Suatu tingkah laku yang teraerah agar mendapat penerimaan dan terhindar dari penolakan oarang laing, yang berciri-ciri :
·         Suka banyak bicara.
·         Disiplin yang berlebihan.
·         Sok cerdik, DLL.
3.      Tingkah laku yang terarah agar terhindar dari penolakan orang lain, yang mempunyai ciri-ciri :
·         Pemalu.
·         Penyendiri.
·         Sukar membuat keputusan, DLL.
4.              Tingkah laku untuk memperoleh kepuasan atas kebutuhan agresif yang bebarengan dengan penerimaan serta menghindari penolakan orang lain, dengan ciri-ciri :
·         Seka mendebat.
·         Suka mengeluh.
·         Tidak merasa ketenangan, DLL.
5.      Tingkah laku yang hanya memenuhi kebutuuhan agresif semata, yakni dengan ciri-ciri :
·         Pemerkosa.
·         Sadis.
·         Sangat pemarah, DLL.
B.     Kebutuhan remaja secara umum.
Secara umum terdapat kebutuhan-kebutuhan remaja yakni :
1.      Kebutuhan Pengembangan ketrampilan untuk bekerja.
2.      Kebutuhan untuk mengerti hak-hak dan kwajiban warga negara.
3.      Kebutuhan mengetahui arti penting keluarga.
4.      Kebutuhan cara memperoleh dan menggunakan barang.
5.      Kebutuhan untuk mengerti arti ilmu pengetahuan dan pengaruhnya.
6.      Kebutuhan untuk berkembang dan memelihara fisik, DLL.
C.     Kebutuhan remaja yang bersangkutan dengan kesehatan mental di sekolah.
Didalam sekolah remaja juga mempunyai Kebutuhan yang harus dipenuhi karena berpengaruh pada mental peserta didik yakni, :
1.      Penyesuaian dengan teman sebaya
2.      Penyesuaian dengan guru.
3.      Ketentuan dan kejelasan tujuan-tujuan belajar.
4.      Rasa harga diri.
5.      Mengerti dan memahami diri sendiri, DLL.
D.    Kebutuhan- Kebutuhan khas remaja (kesimpulan dan pentingnya pemenuhan kebutuhan).
Kebutuhan remaja secara umum sama saja dengan kebutuhan manusia pada umumnya.para ahli sepakat tentang adanya kebutuhan yang khas dari remaja yang meliputi, kebutuhan pribadi, pisiologis dan sosiologis seorang remaja. Sangatlah penting untuk memenuhi kkebutuhan tersebut karena jika kebutuhan tersebut terpenuhi maka akan mendatangkan keseimbangan, dn jika tidak maka akan mendatangkan frustasi pada seseorang.
BAB VII (Penyesuaian-Penyesuaian Pribadi Dan Sosial Remaja, Dalam Kelompok Teman Sebaya.)
Yang terpenting dari pergaulan adalah seorang remaja memperoleh pengaruh yang kuat dari teman sebaya, agatr remaja tersebut dapat menyesuaikan tingkah lakuagar dapat diterima di anggota teman sebayanya.
A.     Kelompok-kelompok teman sebaya sebagai wadah penyesuaian pribadi dan sosial remaja.
Para pisikolog sepakat terdapat kelompok-kelompok yang terbentuk pada masa remaja yakni :
1.      Kelompok “chums” (sahabat karib) kelompok ini mempunyai ikatan persahabatan yang sangat kuat yang biasanya hanya terdiri dari 2-3 remaja.
2.      Kelompok “cliquers” (kelompok sahabat) merupakan kelompok remaja yang mempunyai minat dan kemauan-kemauan yang relatif sama.
3.      Kelompok “crowd” (kelompok banyak remaja) kelompok ini terdiri dari banyak remaja sehingga ikatan emosi antar anggota agak renggang.
4.      Kelompok yang diorganisir kelompok yang sengaja dibentuk dan diorganisir oleh orang dewasa dalam lembaga-lembaga tertentu.
5.      Kelompok “gangs” kelompok yang terbentuk dengan sendirinya yang merupakan pelarian dari ke-4 kelompok diatas.
B.     Persahabatan remaja dalam kelompok.
Bersahabat merupakan ciri khas dan sifat interaksi remaja dalam kelompoknya, dan dalam bersahabat maka seseorang dituntut agar dapat menyesuaikan diri dengan teman yang lain. Bagi remaja yang bersekolah pada umumnya tidak terpatok sahabat dalam kelasnya akan tetapi seseorang yang mempunyai minat, tiingkah laku dan nilai-nilai yang hampir mirip yang dijadikan sahabatbnya.
Manfaat penting dari adanya persahabatan remaja ini adalah mereka dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.
C.     Pemimpin dan kepemimpinan remaja.
Dalam sebuah kelompok maka ada pemimpin dan dalam remaja pun juga begitu, akan tetapi pada remaja pemimpin ada dengan sendirinya dengan keputusan para kelompok ataupun karena seseorang tersebut mempunyai greget yang berbeda.
D.    Pengaruh kuat teman sebaya VS penyesuaian diri remaja.
Dalam suatu kelompok remaja, antara remaja satu dengan yang lain mempunyai jalinan ikatan yang kuat, dan dari kenyattan tersebut maka dapat dimengerti bahwa hal-hal yang bersangkutan dengan tingkah laku, minat bahkan sikap remaja sangat dipengaruhi oleh teman sebayanya, disamping adanya pengaruh dari orang tua walaupun itu tidak agak kuat., sehingga sering terjadi konflik dan pertentangan antara remaja dengan orang tua.
E.     Penerimaan dan penolakan teman sebaya remaja.
Dalam suatu kelompok teman-teman sebaya adanya suatu kejadian yang pasti ada yakni adanya anggota yang diterima dan juga di tolak oleh suatu kelompok remaja, hal-hal yang menjadikan remaja ditolak ataupun diterima adalah sebagai berikut :
1.      Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang remaja diterima :
·         Penampilan.
·         Kemampuan pikir.
·         Sikap dan sifat.
·         Pribadi, DLL.
2.      Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang remaja ditolak adalah karena siremaja tidak mempunyai kriteria seperti diatas, ataupun tidak adanya kesesuaian dengan anggota yang lain.
Akibat dari adanya penolakan dan penerimaan adalah yang paling besar mempengaruhi pikiran, sikap dan perasaan remaja, jika siremaja diterima maka siremaja akan merasa bahagia dan merasa dibutuhkan oleh orang lain. Sebaliknya jika mereka ditolak akan menimbulkan frustrasi yang berlebihan, dan dapat menyebabkan siremaja bertingkah laku luar biasa, akibat dari pelarian kelompok tadi.
BAB VIII (Kebahagiaan Remaja Vs Remaja Bermasalah)
Keadaan remaja yang bahagia dan remaja yang bermasalah merupakan dua titik ekstrim yang bertolak belakang dalam setia pertumbuhan dan perkembangan dalam masa remaja.
A.    Hal kebahagiaan remaja.
Kebahagiaan pada masa remaja dapat dilgolongkan sebagai berikut :
1.      Kebahagiaan sesaat : yakni kebahagiaan remaja dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.
2.      Kebahagiaan taraf menengah : kebahagiaan ini adalah kebahagiaan apa yang dimiliki individu yang merupakan akibat dari apakah ia diterima atau ditolak oleh kelompoknya.
3.      Kebahagiaan taraf yang relatif tetap (konstan) : kebahagiaan remaja yang merupakan hasil dari proses pertumbuhan dan perkembangandalam masa remaja, yakni pertumbuhan yang prima.
B.     Remaja bermasalah.
Remaja yang bermasalah adalah sebagai akibat dari tidak tercapainya kebahagiaan remaja yang merupakan dampak tidak diterimanya ia dalam suatu anggota kelompok. Dalam remaja bermasalah juga ada tingkatan-tingkatanya yakni :
1.      Tingkah laku bermasalah wajar : yakni tingkah laku remaja yang masih dalam batas dan masih dapat ditolelir karena tidak merugikan diri dan masyarakat sekitarnya.
2.      Tingkah laku taraf menengah (“danger signal”) : tingkah laku remaja yang menunjukan tanda-tanda  mengarah adanya penyimpangan dan dapat merugikan diri dan masyarakat sekitarnya.
3.      Tingkah laku bermasalah taraf kuat : yakni tingkah laku yang timbul dari rasa tidak enak akibat dari dorongan yang saling bertentangan dalam diri manusia, dan dapat membahayakan dirinya dan masyarakat.
Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan dan juga tingkah laku remaja diatas merupakan hal-hal yang terjadi pada remaja pada umumnya, jadi tidak menutup kemungkinan adnya remaja yang tidak seperti di jelaskan diatas.

1 komentar:

  1. Assalmualaikum, saya ingin meminta izin untuk meminta resumenya , semoga bermanfaat yaa Syukron pak

    BalasHapus